Thursday 23 September 2021

Apa Itu Nginx dan Cara Kerjanya

 

Peran web server sangat penting supaya website dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, pemilihan web server juga harus sesuai dengan kebutuhan dan kinerjanya selama ini. Salah satu web server yang tersedia saat ini adalah Nginx (baca: engine-ex). Ingin tahu apa itu Nginx?

Nah! Di artikel ini kami akan membahas mengenai berbagai macam hal yang berhubungan dengan Nginx seperti apa itu Nginx, sejarah, kelebihan, serta perbandingan Nginx dengan web server lain (dalam hal ini Apache dan LiteSpeed).

Apa Itu Nginx?

Nginx adalah web server dengan performa yang andal dan mempunyai beberapa fitur canggih lain yang mudah dikonfigurasi. Alhasil, Nginx mampu membuat website Anda lebih powerful dan canggih.

Pada awal munculnya, Nginx hanya dipakai untuk server HTTP saja. Seiring perkembangan teknologinya, sekarang Nginx juga dipakai sebagai HTTP cache, load balancer (HTTP, TCP, dan UDP), dan server proxy (IMAP, POP3, dan SMTP).

Selain kemampuan di atas, Nginx juga dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi, seperti Linux, Mac OS X, HP-UX, BSD Varian, dan Solaris. 

Nginx dipakai di berbagai perusahaan besar, di antaranya Atlassian, Intuit, T-Mobile, GitLab, Microsoft, DuckDuckGo, IBM, Google, Adobe, Salesforce, Xerox, VMWare, LinkedIn, Cisco, Facebook, Twitter, Apple, dan masih banyak lainnya.

Nginx awalnya dikembangkan oleh Igor Sysoev (Software Engineer asal Rusia) dan dirilis pada Oktober 2014. Saat itu terdapat masalah yang dikenal dengan nama C10k atau masalah kinerja sistem pada saat menangani 10 ribu koneksi secara bersamaan. Igor mencoba mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jadi Igor membuat Nginx yang menawarkan penggunaan konkurensi tinggi yang dapat menangani ribuan koneksi secara bersamaan dengan penggunaan memori yang rendah. Nginx menggunakan proses asynchronous (mengeksekusi kode sebelum perintah sebelumnya selesai dijalankan) daripada membuat proses baru untuk setiap eksekusi baris kode yang ada.

Tidak hanya menambahkan proses asynchronous, Nginx juga melakukan pendekatan event-driven. Pendekatan event-driven menangani request (permintaan atau proses) di dalam satu thread saja. Melalui berbagai macam teknologi ini Nginx merevolusi bagaimana web server bekerja dan berhasil menjadi web server paling populer sampai dengan saat ini.

Setelah membuka proyek ini secara umum pada 2004 dan melihat penggunaan yang terus meningkat, Igor mencoba mengembangkan Nginx dan memasuki pasar dengan Nginx Plus. Nginx Plus mampu menangani ratusan bahkan ribuan koneksi dan sudah dipakai lebih dari 500 website bisnis di internet.

Bagaimana Nginx Bekerja?

Seperti yang sudah disinggung di bagian sebelumnya, Nginx menawarkan penggunaan memori yang kecil dengan konkurensi yang tinggi. Jadi Nginx tidak membuat proses baru ketika ada permintaan (web request), tapi ditangani di dalam satu thread (asynchronous dan pendekatan event-driven).

Jika menggunakan Nginx, satu proses utama (master process) dapat mengontrol berbagai proses lainnya (worker process). Jadi proses utama tetap menjalankan tugasnya sambil mengontrol proses lain yang ada di bawahnya. Karena Nginx menggunakan asynchronous, setiap web request dapat dieksekusi oleh proses lain tanpa mengganggu web request lainnya. 

Dalam menjalankan tugasnya, Nginx juga mempunyai beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung performa web server yang andal seperti:

  1. Reverse proxy dengan proses cache
  2. Dukungan IPv6
  3. Load balancing
  4. Dukungan FastCGI dengan proses cache
  5. WebSockets
  6. Menangani file statis, file index, dan auto-indexing
  7. TLS/ Sertifikat SSL dengan SNI (Server Name Indication)

Kelebihan Nginx

Nginx adalah web server paling populer di kelasnya dan menjadi solusi pengiriman data website dengan trafik tinggi seperti Dropbox, Netflix, dan Zynga. Sampai dengan saat ini lebih dari 385 juta website di seluruh dunia, termasuk di antaranya 100 ribu website bisnis menggunakan Nginx sebagai web server untuk mengirimkan konten mereka secara cepat, terpercaya, dan mudah. Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh Nginx:

1. Nginx dapat menggantikan hardware load balancer.

Sebagai perangkat lunak (software) load balancer yang open source, Nginx lebih murah dan mudah untuk dikonfigurasi daripada hardware load balancer. Web server ini juga didesain untuk arsitektur cloud yang modern. Nginx juga mendukung konfigurasi ulang on-the-fly dan terintegrasi dengan DevOps yang modern untuk proses pemantauan yang mudah.

2. Nginx menjadi tool yang multifungsi.

Selain dipakai sebagai web server, Anda juga bisa menggunakan Nginx sebagai load balancer, cache konten, dan server proxy. Karena seluruh konfigurasi berpusat pada satu aplikasi, proses pemantauan akan lebih mudah. Hal ini tentu juga meminimalkan jumlah tool yang Anda kelola.

3. Tersedia berbagai macam dokumentasi yang lengkap.

Jika Anda masih awam menggunakan web server khususnya Nginx, jangan khawatir karena Nginx menyediakan berbagai macam tutorial, webinar, dan dokumentasi yang cukup lengkap untuk Anda pelajari.

Apabila Anda masih kebingungan dengan Nginx, tetapi tetap masih ingin menggunakannya, Anda dapat menggunakan Nginx Plus untuk mendapatkan fasilitas customer support. Jadi Anda bisa mendapatkan bantuan untuk mendiagnosis masalah yang muncul di Nginx.

Cara Mengecek Web Server yang Anda Pakai

Tidak tahu web server apa yang dipakai di website? Tenang, Anda bisa mengeceknya sendiri. Di website pada umumnya, Anda dapat dengan mudah mengecek server HTTP header untuk melihat apakah web server menggunakan Apache, Nginx, atau LiteSpeed Web Server.

Jika browser yang Anda gunakan Google Chrome, HTTP header dapat dilihat dengan membuka tab Chrome Devtools. Atau, Anda bisa mengecek header menggunakan tools seperti Pingdom, GTMetrix, dan HTTP Header Check.

Sumber gambar: Kinsta

Namun beberapa website terkadang tidak menampilkan web server yang dipakai. Contohnya ketika Anda melakukan analisis website WordPress yang menggunakan layanan proxy seperti Cloudflare. Website yang menggunakan layanan semacam ini akan memunculkan HTTP header dengan nama Cloudflare atau layanan proxy yang dipakai, jadi tidak menampilkan nama web server yang aslinya.

Kesimpulan

Nginx adalah web server yang andal. Tidak hanya itu, Nginx juga mempunyai beberapa fitur tambahan yang memudahkan user untuk menggunakan mengelola server proxy, load balancer, dan juga HTTP cache.

Kehebatan Nginx dibuktikan dengan kepercayaan dari berbagai macam website terkenal mulai Netflix, Facebook, Twitter, GitLab, Microsoft, DuckDuckGo, IBM, Google, dan website besar lainya. Seluruh website tersebut semuanya mempercayakan Nginx sebagai web server di website yang dimilikinya.


No comments:

Post a Comment

4 Cara Menghilangkan Ketiak Basah Termudah

Sahabat drlaser co id - Semua orang pasti sudah mengenal istilah burket, yakni kepanjangan kalimat yang digunakan untuk menyebut ketiak bas...