Thursday 23 September 2021

Panduan Lengkap Penggunaan .htaccess Pemula

 

Konfigurasi web server terkadang perlu diubah supaya website dapat berjalan dengan lancar. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan file httpd.conf. File ini, httpd.conf, merupakan file konfigurasi Apache Web Server. Segala konfigurasi Apache dapat diubah menggunakan file tersebut. Sayangnya tidak semua pengguna bisa mengaksesnya. Apalagi jika Anda menggunakan shared hosting.

Meskipun akses ke httpd.conf terbatas, ada cara lain untuk mengubah konfigurasi Apache Web Server, yaitu menggunakan file .htaccess. File .htaccess memungkinkan Anda untuk mengimplementasikan beberapa instruksi untuk menimpa konfigurasi httpd.conf tanpa membutuhkan akses ke file httpd.conf secara langsung.

Ada banyak konfigurasi yang dapat dilakukan menggunakan .htaccess. Namun beberapa konfigurasi terkadang membuat pengguna bingung. Supaya lebih mudah dalam memahami .htaccess, artikel ini akan membahas apa itu .htaccess dan bagaimana cara menggunakannya.

Apa itu .htaccess?

Sebelum belajar htaccess lebih jauh, mari kita mengenal file .htaccess terlebih dahulu. htaccess adalah file konfigurasi yang berjalan di website untuk mengatur beberapa konfigurasi Apache Web Server. File .htaccess dapat digunakan untuk mengubah konfigurasi seperti mengaktifkan dan menonaktifkan fungsionalitas yang berjalan, melakukan redirect, mengatur ulang URL, memproteksi direktori menggunakan password, proteksi hotlink, memblokir IP tertentu, mengganti zona waktu, melakukan redirect, dan masih banyak yang lainnya.

Anda tidak bisa menemukan langsung file .htaccess di dalam file manager. File ini terkadang tersembunyi di dalam direktori website. Anda perlu mengaktifkan fitur “show hidden file” untuk dapat menemukannya.

Bagaimana Cara Menggunakan .htaccess

Anda harus mempunyai akses masuk ke direktori website supaya dapat memodifikasi file .htaccess.  Ada dua cara yang biasanya digunakan, yaitu menggunakan File Manager dan akses menggunakan FTP.

  • Akses Menggunakan File Manager

Supaya bisa menggunakan cara ini, syaratnya adalah Anda harus mempunyai username dan password untuk mengakses cPanel.

Setelah mendapatkan akses untuk masuk ke cPanel, silakan ikuti panduan akses file .htaccess di File Manager untuk mengakses file .htaccess di dalam hosting menggunakan file manager.

  • Akses Menggunakan FTP

Selain menggunakan akses ke cPanel, ada cara lain untuk mengakses file .htaccess, yaitu menggunakan FTP client. Anda harus mempunyai username dan password.

Anda bisa menggunakan berbagai macam aplikasi FTP client yang tersedia di internet seperti FileZilla, WinSCP, CyberDuck, dan SmartFTP. Namun kebanyakan menggunakan FileZilla sebagai aplikasi FTP mereka.

Jika menggunakan FileZilla, Anda dapat menggunakan panduan menggunakan FileZilla yang sudah pernah diulas sebelumnya.

Bagaimana bila tidak menemukan file .htaccess meskipun fitur “show hidden file” sudah diaktifkan? Ada kemungkinan Apache Web Server belum mempunyai file .htaccess atau file .htacces hilang. Jadi supaya bisa menggunakan fitur .htaccess, Anda hanya perlu membuatnya saja.

Contoh Penggunaan .htaccess

Segala pengaturan di .htaccess dapat diatur menggunakan httpd.conf, tapi tidak semua pengaturan di httpd.conf dapat diatur menggunakan .htaccess.

Meskipun terbatas, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan menggunakan .htaccess. Di bawah ini beberapa contoh penggunaan .htaccess untuk mengatur konfigurasi Apache Web Server untuk website Anda.

1. Penggunaan Komentar

File .htaccess biasanya sudah terbuat secara default di dalam folder. Di dalam file tersebut biasanya sudah terdapat beberapa baris konfigurasi yang tersedia. Jika Anda ingin menambahkan konfigurasi yang benar-benar baru. Anda dapat memberikan komentar menggunakan tanda “#” pada setiap baris kode yang sudah ada. Kemudian memasukkan script yang baru di bawahnya.

Setiap baris yang diberikan simbol tanda pagar (#) berarti tidak aktif atau menjadi baris komentar yang berarti ketika file .htaccess dibaca, setiap baris kode yang bersimbol tanda pagar tidak dibaca.

2. Full .htaccess Overriding

Anda bisa mengatur tingkat hak akses yang dapat dilakukan menggunakan .htaccess. Ketika Anda mengatur full .htaccess overriding, maka seluruh konfigurasi di .htaccess akan diterapkan seperti httpd.conf.

Full .htaccess overriding dapat dilakukan dengan menambahkan script di bawah ini:

# Allow .htaccess files their full powerAllowOverride All

3. Limited Overriding

Selain fungsi overriding, Anda bisa membatasi hak akses .htaccess ke dalam sistem. Di bawah ini adalah contoh script .htaccess yang hanya dapat ovveride authorization dan indexes.

# Only allow .htaccess files to override Authorization and IndexesAllowOverride AuthConfig Indexes

4. Mengecek Status .htaccess

Ada kemungkinan penyedia layanan hosting tidak mengizinkan user untuk mengakses file httpd.conf. Jadi, bagaimana Anda tahu apakah .htaccess aktif atau tidak? Salah satu caranya adalah dengan mengecek status .htaccess sendiri menggunakan fitur “is_htaccess_enabled”.

Di dalam web hosting, ketika Anda mengakses website, Apache Web Server akan merespon dengan mengarahkan permintaan dari browser ke folder tertentu di hosting. Umumnya file yang pertama kali diakses adalah .htaccess.

Saat Apache mengakses file .htaccess, file ini akan memberi tahu Apache file mana yang perlu dimuat terlebih dahulu.

Jadi untuk memastikan .htaccess berjalan atau tidak, caranya pengecekannya cukup sederhana. Anda cukup membuat file is_aktif.html dan mengisinya dengan beberapa kode script atau hanya teks saja. Kemudian arahkan file .htaccess untuk mengakses file is_aktif.html sebelum mengakses index.html.

Jika dukungan .htaccess tidak diaktifkan, Apache secara default akan mengabaikan file is_aktif.html dan kemudian tetap membuka file index.html. Namun jika file .htaccess aktif, browser akan mengakses file is_aktif.html dan menampilkan halaman is_aktif.html yang sudah dimasukkan beberapa baris kode atau teks tadi.

Penutup

File .htaccess memudahkan Ada untuk mengatur ulang web server. Adanya file ini membuat Anda tidak perlu membutuhkan akses httpd.conf yang terkadang aksesnya dibatasi oleh penyedia layanan hosting. Meskipun tidak semua pengaturan httpd.conf dapat dijalankan di .htaccess, tapi ada banyak fungsionalitas httpd.conf yang bisa Anda ubah di .htaccess.


No comments:

Post a Comment

4 Cara Menghilangkan Ketiak Basah Termudah

Sahabat drlaser co id - Semua orang pasti sudah mengenal istilah burket, yakni kepanjangan kalimat yang digunakan untuk menyebut ketiak bas...